Tuesday, 31 March 2015

Pengumuman Pemenang #GADS


Setelah beberapa naskah masuk sejak pekan pertama bulan Maret, saya memilih satu naskah favorit untuk menjadi pemenang Giveaway Diverse Sides dengan beberapa alasan: 
1. Tulisan sesuai tema yang diberikan; 
2. Ide cerita unik (originalitas ide); 
3. Pemilihan dan penggunaan diksi (kosa kata) yang menarik;
Saya suka jenis tulisan seperti naskah pemenang ini. Yang paling saya suka, dari beberapa naskah yang masuk, naskah ini tidak menyebutkan secara gamblang tentang pengorbanan dan perjuangan. Pembaca bisa mengambil kesimpulan sendiri di akhir cerita.  

Maka pemenang #GADS adalah "Nur Rachma" dengan tulisan berjudul "NEGERI RAHIM" 
Selamat kepada pemenang! Kamu berhak atas 1 buah novel Diverse Sides. 

Untuk konfirmasi pengiriman hadiah, silakan kirim biodata diri (nama, alamat lengkap, dan nomor telepon) ke e-mail yantihandia@gmail.com dengan subjek: Pemenang #GADS 

Bagi yang belum menang, semangat untuk terus menulis! 
Sekali lagi selamat kepada pemenang. :)

Sunday, 15 March 2015

RAPALAN MALAM



Gelayut rindu kian merasuk menjadi candu.
Menarikku dalam-dalam hingga terperosok dalam kalbu yang sendu itu.
Mencintamu dalam diam, Tuan; ialah cara mencinta paling istimewa yang mampu kulakukan.
Tiada daya upaya untuk menentang takdir Tuhan, bahwa kau tak lagi sendirian.

Rapalan rindu ini kusenandungkan tiap malam.
Di sepertiga yang paling akhir, Tuan.
Waktu paling sempurna bagiku untuk membingkai doa bagimu itu.
Mengisahkan segala kelu kesah tentangmu yang kian jauh.     

Jam tayangku selalu tepat waktu, Tuan.
Ketika mereka tengah sibuk bergumul dengan mimpi indah itu.
Ketika malaikat-Nya turun ke bumi tanpa kita tahu.
Aku; menyebut-nyebut namamu dalam rapal malamku, Tuan.

Tiada rincian yang bisa kusebut sebagai sebab rasa ini timbul, Tuan.
Mereka datang tanpa pernah kupaksakan.
Menyelimuti tiap sudut hati yang lama tak terjamah zaman.
Kubiarkan saja semua menjadi rahasia Tuhan.

Kepada jiwa terindah yang selalu kudoai diam-diam.
Kepada kau yang terlampau sulit kugenggam.
Pada pemilik segala isi semesta dan alam.
Kau akan selalu kulisan dalam rapalan malam.
Teruntuk jiwa yang senantiasa kusimpan dalam angan.
Kau, Tuan.




Saturday, 14 March 2015

HIJRAH



Napas ini kuhela dengan ribuan partikel kecil di dalamnya. Ada banyak neuron dalam urat saraf yang melekati dinding kepala. Berisi jutaan opini yang menggerus isi aslinya. Pun tentang pandangan manusia tentang hubungan dua manusia yang biasa disebut “pacaran”. 

Entahlah, di zaman yang mulai kukenal dengan tingkat sekulerisme makin tinggi ini aku mulai waswas. Remaja seperti takut jika tidak punya seseorang yang mereka sebut “pacar” itu, pun yang dewasa.

Aku bingung menyebutnya, sebuah budaya atau memang moral anak bangsa? Sesuatu yang lebih terdengar seperti tren itu bak sebuah kewajiban di mata mereka. Bahkan kita lupa, sujud yang lima pun sudah bukan lagi perkara dosa. Ibadah sudah dianggap hal biasa. Ini kedengarannya menggurui, sok alim. Tapi pernahkah terpikir dalam benak kalian semua, duhai anak muda, bisakah kalian rincikan tujuan utama dalam pacaran?

Kalimatku di atas tidak lantas mengatakan kalau aku tidak pernah memiliki hubungan seperti kalian. Tiga tahun lalu, aku pun berada dalam garis yang disebut pacaran. Tidak lama, hanya dalam hitungan bulan. Di dalamnya, aku gamang, hampir terseret arus buta oleh cinta. Untunglah, Tuhan segera menarikku keluar. Hingga aku berpikir secara matang, aku punya dua pilihan: melanjutkan berada dalam koridor ini atau keluar tanpa pernah kembali lagi?

Aku memilih yang kedua, tapi itu tidak mudah. Hijrah; bergeser dari satu pemahaman ke pemahaman baru itu butuh perjuangan. Melawan rasa takut: takut tidak bisa bahagia, takut dibilang tidak laku, takut dibilang kampungan, takut susah dapat jodoh, dan ketakutan-ketakutan lainnya.

Tidakkah kalian tahu, perlu banyak kekuatan untuk bertahan di jalan yang kaupilih demi kebaikan. Terlebih, tidak semua orang memilih jalan yang kaupilih sekarang. Menjadi minoritas di antara remaja-remaja yang tengah sibuk mencari jati diri. Memamerkan pasangan yang cantik dan tampan rupawan. Menyebarkan kemesraan di berbagai akun jejaring sosial. Aku paham soal itu, ada rasa bangga menyelimut ruang dada. Itu sudah pasti.

Mungkin hanya orang-orang kolokan sepertiku saja yang mau bertahan dengan ideologi sendiri. Jadi anak rumahan. Pergi ke luar pun kadang-kadang. Berbeda jauh dengan mereka yang punya pacar, ke mana-mana ada yang menemani. Tidak mungkin kesepian.

Berdiam diri dalam jalur ini selama tiga tahun bukan tanpa alasan. Aku baru sadar penuh kenapa Ayah melarangku untuk memiliki hubungan lebih dengan laki-laki. Belakangan ini aku paham, bahwa kebahagiaan hakiki itu bukan didapat dari pacaran. Aku pun sudah pernah merasa, pedihnya dicampakkan karena cinta buta yang tidak kupaham. 

Diam ini bukan karen tidak mau jatuh lagi. Diam ini hanya sebagai bentuk hijrah menuju perbaikan diri. Mengagumi dia-yang-entah-sekarang-jadi-milik-siapa dalam hati. Merapalkan namanya dalam setiap sujud setiap hari. Memperbaiki kualitas diri dengan segudang prestasi.

Aku pernah mencoba untuk jatuh lagi, pada dia yang terlanjur menepi di lain hati. Dia yang kini sudah menemui tambatan hati. Pada jiwa yang enggan membaginya lagi. Biarkan saja, bagiku, cinta hakiki itu bukan soal berdua dalam ikatan yang belum resmi. Kutitip dia, siapa saja yang kini membuat dada ini terasa nyeri karena merindu dalam hati, pada pemilik rasa ini.

Sepi ini tak pernah nyata, jika kulahap habis merindunya dalam doa. Diam-diam menelusurinya dalam maya. Merindunya dalam untaian kata-kata. Cukup saja aku dan Tuhan yang menyimpan semuanya. Hingga kelak di penghujung jalan sana, ada pintu yang terbuka untukku dan dia yang tengah kuperjuangkan dalam hijrah.

Kalaupun kelak aku berkubang kembali dalam jalur yang disebut “pacaran”, aku hanya berdoa dalam tiap sujud malam. Izinkan dia menjadi yang terakhir, Tuhan.

Saturday, 7 March 2015

GIVEAWAY DIVERSE SIDES




Hai! Selamat datang di semesta aksara saya. 

Ini sudah tahun 2015? Tidak terasa, 31 Maret nanti, novel perdana saya berjudul Diverse Sides genap berusia satu tahun. Tahun lalu, novel ini saya launcing di acara Third Anniversary NBC Palembang. Novel ini sudah saya tulis sejak ahir 2013 lalu, setelah di-launcing, novel ini live di nulisbuku. Namun, sepanjang tahun 2014 naskahnya sengaja saya draft kembali. Kenapa? Karena toga!


Sepanjang 2014 saya berfokus pada pendidikan. Menyelesaikan Laporan Akhir yang harus selesai di pertengahan tahun, walaupun sebenarnya saya tidak berhenti menulis. Bahkan saya berani ikut serta dalam lomba menulis yang deadline-nya nyaris sama dengan deadline pengumpulan Laporan Akhir dan sidang.

Setelah berhasil menuntaskan pendidikan dan masuk dalam dunia kerja, saya pun mulai membuka lagi naskah Diverse Sides untuk direvisi ulang supaya bisa live lagi di nulisbuku. Sebelum saya sebutkan syarat Giveaway kali ini, mari simak sekilas tentang novel Diverse Sides!


Tidak ada yang bisa mencegah dua orang sahabat yang selalu menghabiskan waktu bersama untuk menjadi sepasang kekasih, seperti merpati putih, suci.

Menyakitkan, ketika dua hati yang masih terpaut kuat tanpa jarak harus terpisah oleh keegoisan yang tak kunjung reda. Bukankah cinta itu berkaitan dengan kata saling? Saling mengerti, saling memahami, saling mendukung, dan saling menjaga? Lantas kenapa harus berpisah?

Tak ada yang bisa dengan jelas menggambarkan rasa kehilangan, kecuali tusukan pedang yang menghunjam jantung hingga berdarah. Sakit, pedih, sesuatu yang hilang tidak akan kembali lagi.






Judul               : DIVERSE SIDES
Penulis            : YantiHandia
Penerbit          : nulisbuku
Kategori          : Young Adult
Tebal              : 208 halaman
Terbit             : 31 Maret 2014

Nah, untuk memperingati hari kelahiran novel Diverse Sides, saya ingin mengadakan sebuah Giveaway. Berikut adalah syarat-syarat untuk mengikuti Giveaway berhadiah satu novel Diverse Sides karya saya:
  1. Peserta adalah follower dari @yantihandia
  2. Tulis sebuah karya fiksi dengan jumlah kata maksimal 500 kata
  3. Tema tulisan adalah tentang “Perjuangan dan Pengorbanan”
  4. Post tulisan di blog milik pribadi masing-masing
  5. Share link tulisan kalian ke Twitter dengan format: #GADS – [Link Tulisan] – @yantihandia
  6. Batas waktu pengiriman naskah adalah tanggal 22 Maret 2015 pukul 23.59 WIB
  7. Pengumuman pemenang akan diumukan pada tanggal 31 Maret 2015, tepat di hari kelahiran Diverse Sides
  8. Hanya akan dipilih satu pemenang yang tulisannya sesuai dengan tema yang ditentukan
  9. Hadiahnya adalah satu eksemplar novel Diverse Sides untuk satu orang pemenang saja
  10. Kalian hanya boleh mengirim satu karya terbaik
Selamat berkarya!