Friday, 6 March 2015

PERIHAL NAMA



“Apalah arti sebuah nama?”

Kalimat tanya yang diungkap oleh pujangga ternama, William Shakespeare, sudah pasti tidak asing lagi di telinga. Ketika banyak orang meributkan perihal satu nama yang disemat seseorang, bisa jadi karena namanya aneh atau jelek kedengarannya, atau bahkan tidak sesuai dengan wajah si pemilik nama.

Aku yakin semua orang punya nama, termasuk mereka yang hilang ingatan atau gila. Kita pasti berharap memilik nama yang indah didengar dan berbeda dari yang lain. Tapi sayangnya, ketika dilahirkan kita belum ada jatah memberi opsi untuk nama yang akan kita sandang, termasuk aku. Yanti Handia, adalah nama yang kusandang selama 22 tahun ini. Tidak ada arti yang spesial. 

Handia? Nama belakang yang kini kusemat selalu saja membuat kepala siapa saja yang mendengarnya langsung teringat pada Samudera Hindia. Sejak masuk ke bangku sekolah, ketika guru mengabsen, menyebutkan namaku, selalu saja ada bisik-bisik dari mulut teman-temanku yang menyebut namaku dengan panggilan Hindia, Hadiah, dan parahnya lagi Handayani. Huh.

Entahlah, aku merasa tidak suka saja dipanggil begitu. 

Lantas, aku menanyakan pada ibuku, siapa yang menyematkan nama belakang yang aneh itu padaku. Katanya yang memberinya adalah kakak perempuanku. Ketika kutanyakan padanya, dia hanya menjawab: “Waktu itu aku lihat gambar perempuan yang tercetak di jam dinding rumah kita, namanya Yanti. Ya udah aku kasih aja. Kalo Handia itu sama kayak nama teman Ibu,” begitu katanya.

Rada aneh memang, dalam keluargaku yang memberi nama bukan orang tuaku, tapi kakak perempuanku. Begitu pun selanjutnya, aku memberi nama untuk adikku dan selanjutnya.

Aku tidak terima namaku disamakan dengan nama teman Ibu. Nama yang aneh. Sampai akhirnya sudut pandangku pada nama belakang itu mulai berubah, guru Bahasa Inggris favoritku waktu SMP memanggilku dengan panggilan “Handia”. Entah mengapa, ada getar-getar bahagia dalam dada saat mendengarnya memanggil dengan panggilan yang berbeda dari orang-orang di sekitarku. Ternyata hal itu berlanjut, sampai di bangku kuliah, Dosen favoritku juga memanggilku dengan panggilan Handia. Ah, senangnya. Lagipula, selama ini baru aku dan teman ibuku itu yang kutahu yang punya nama itu.

Oleh karena itulah, sekarang aku malah bangga memakai nama itu, termasuk dalam dunia tulis menulis. Aku merasa senang kalau orang mengenal karyaku karena nama belakangku itu. Aku jadi penasaran, siapa lagi yang menyandang nama Handia dalam namanya, selain aku dan teman ibuku.

Jika ada nama yang sama, boleh menghubungiku via sosmed. Siapa tahu kita bisa berbagi cerita perihal nama :)

5 comments:

  1. Handia (हंडिया) itu nama kota di India.
    Handia juga nama minuman yang terbuat dari beras yang (lagi-lagi) berasal dari India.
    Mungkin Handia harus segera travelling ke kota Handia sembari menyesap Handia bersama Handia teman Ibu. ^^

    ReplyDelete
  2. Wih. Iya ya, Kak? Kakak tau dari mana?:D
    Aku udah browsing gak nemu-nemu malah -_-

    Amiin semoga ada rezeki buat ke sana, Kak. Tapi aneh juga, kok aku minum aku sendiri. XD

    ReplyDelete
  3. ini sumbernya, silakan dibaca-baca ^^
    http://en.wikipedia.org/wiki/Handia
    http://en.wikipedia.org/wiki/Handia_(drink)

    ReplyDelete