“Apalah
arti sebuah nama?”
Kalimat tanya yang diungkap
oleh pujangga ternama, William Shakespeare, sudah pasti tidak asing lagi di
telinga. Ketika banyak orang meributkan perihal satu nama yang disemat
seseorang, bisa jadi karena namanya aneh atau jelek kedengarannya, atau bahkan
tidak sesuai dengan wajah si pemilik nama.
Aku yakin semua orang punya
nama, termasuk mereka yang hilang ingatan atau gila. Kita pasti berharap
memilik nama yang indah didengar dan berbeda dari yang lain. Tapi sayangnya,
ketika dilahirkan kita belum ada jatah memberi opsi untuk nama yang akan kita
sandang, termasuk aku. Yanti Handia, adalah nama yang kusandang selama 22
tahun ini. Tidak ada arti yang spesial.
Handia? Nama belakang yang kini
kusemat selalu saja membuat kepala siapa saja yang mendengarnya langsung
teringat pada Samudera Hindia. Sejak masuk ke bangku sekolah, ketika guru
mengabsen, menyebutkan namaku, selalu saja ada bisik-bisik dari mulut
teman-temanku yang menyebut namaku dengan panggilan Hindia, Hadiah, dan
parahnya lagi Handayani. Huh.
Entahlah, aku merasa tidak suka
saja dipanggil begitu.
Lantas, aku menanyakan pada
ibuku, siapa yang menyematkan nama belakang yang aneh itu padaku. Katanya yang
memberinya adalah kakak perempuanku. Ketika kutanyakan padanya, dia hanya menjawab:
“Waktu itu aku lihat gambar perempuan yang tercetak di jam dinding rumah kita,
namanya Yanti. Ya udah aku kasih aja. Kalo Handia itu sama kayak nama teman
Ibu,” begitu katanya.
Rada aneh memang, dalam
keluargaku yang memberi nama bukan orang tuaku, tapi kakak perempuanku. Begitu
pun selanjutnya, aku memberi nama untuk adikku dan selanjutnya.
Aku tidak terima namaku
disamakan dengan nama teman Ibu. Nama yang aneh. Sampai akhirnya sudut
pandangku pada nama belakang itu mulai berubah, guru Bahasa Inggris favoritku
waktu SMP memanggilku dengan panggilan “Handia”. Entah mengapa, ada getar-getar
bahagia dalam dada saat mendengarnya memanggil dengan panggilan yang berbeda
dari orang-orang di sekitarku. Ternyata hal itu berlanjut, sampai di bangku
kuliah, Dosen favoritku juga memanggilku dengan panggilan Handia. Ah,
senangnya. Lagipula, selama ini baru aku dan teman ibuku itu yang kutahu yang
punya nama itu.
Oleh karena itulah, sekarang
aku malah bangga memakai nama itu, termasuk dalam dunia tulis menulis. Aku merasa
senang kalau orang mengenal karyaku karena nama belakangku itu. Aku jadi
penasaran, siapa lagi yang menyandang nama Handia dalam namanya, selain aku dan teman ibuku.
Jika ada nama yang sama, boleh menghubungiku via sosmed. Siapa tahu kita bisa berbagi cerita perihal nama :)
Jika ada nama yang sama, boleh menghubungiku via sosmed. Siapa tahu kita bisa berbagi cerita perihal nama :)
Perihal arti nama kak :)
ReplyDeleteHandia (हंडिया) itu nama kota di India.
ReplyDeleteHandia juga nama minuman yang terbuat dari beras yang (lagi-lagi) berasal dari India.
Mungkin Handia harus segera travelling ke kota Handia sembari menyesap Handia bersama Handia teman Ibu. ^^
Wih. Iya ya, Kak? Kakak tau dari mana?:D
ReplyDeleteAku udah browsing gak nemu-nemu malah -_-
Amiin semoga ada rezeki buat ke sana, Kak. Tapi aneh juga, kok aku minum aku sendiri. XD
ini sumbernya, silakan dibaca-baca ^^
ReplyDeletehttp://en.wikipedia.org/wiki/Handia
http://en.wikipedia.org/wiki/Handia_(drink)
Terima kasih, Kak ^^
ReplyDelete