Lembaran
kertas tak jua berhasil suratkan lisanku yang tertahan sejak mengenalmu, Tuan.
Ribuan, jutaan, bahkan miliaran detik pun tak jua sempat ucapkannya, Tuan.
Ribuan
kilometer jarak lebih lagi.
Tapi
ada satu pembatas yang lebih sulit untuk membuatnya nyata, pembatas yang
berdiri kokoh di tengah-tengah kita. Kau tahu apa itu, Tuan?
Jika
kusebutkan lantang dalam kalimat-kalimat tegas yang selalu kuurai dalam
lembar-lembar aksaraku, apakah kau lantas mau bilang itu padanya?
Kau
masih belum tahu, Tuan? Pembatas itu berdiri lebih dekat ke arahmu, tepatnya
menempeli setengah dari perjalanan hidupmu, bahkan mungkin semuanya.
Dia
itu, Nyonyamu, Tuan. Raga yang kini selalu kau sempatkan untuk kau temui
tatkala rindu menyemai di hati kalian. Ketika aku meringkuk gigil sendirian.
Biarkan,
biar ...
Biar
saja nyatamu dilahap habis olehnya, Tuan. Hingga mungkin tak ada bekas satu
titik saja yang dia sisakan untuk kupungut dari tumpahannya. Rindunya nyata,
rindumu juga. Lalu bagaimana dengan rinduku, Tuan? Semuanya berserakan. Aku
saja malas memungutnya. Semua wadah yang kupunya sudah terisi penuh olehnya,
lebih-lebih banjir ke permukaan. Tapi kau tidak lihat, kan, Tuan? Tentu saja,
aku pandai menguncinya dalam laci rahasia yang tak bisa kau jamah.
Sudahlah
sudah, Tuan. Mulutku kelu untuk berucap. Bagaimana tidak, sisinya hampir
menebal saking intensnya rindu itu kurapalkan.
Bilamana
pembatas itu mengubah segala cemasmu menjadi tenang, menggigit takutmu menjadi
terang, menjelma rasaku menjadi bayang, cukup bilang ini pada Nyonyamu, Tuan:
Jaga baik-baik kepingan-kepingan rindu yang kau susun untuknya, simpan pula
rapat-rapat potongan hati yang kau bungkus untuknya. Jangan sampai lengah,
nanti dia celaka. Sebab jika dia tidak pandai menjaganya, di sana, di sudut
ruang yang tak jua terjamah, ada sebidang ruang luas yang siap mendekapnya
lekat. Bidang itu, adalah aku.
Duh, beruntung banget Tuan itu :')
ReplyDeleteBtw, boleh ya kasih beberapa koreksi :D
"Merubah" seharusnya "Mengubah"
"Intens-nya" seharusnya "Intensnya"
"Melumper" artinya apa? Tidak ada dalam KBBI.
Semangat terus nulisnya! ^^
Beruntung lagi Nyonyanya, Kak :")
ReplyDeleteWiih mantap! Mungkin mata dan hati lelah, jadinya mata hati ikutan kelilipan, Kak wkwk
Btw, makasih, Kak koreksinya. Sangat bermanfaat! ^^